God, grant me : The courage to change the things I can change, The serenity to accept the things I can not change, and The wisdom to know the difference……!!

Wednesday 27 January 2016

INFLASI DI DAERAH

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara (BPS). Inflasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. 
 
Inflasi tidak selamanya memiliki dampak negatif, bisa jadi inflasi justru memberikan dampak positif. Hal tersebut tergantung dari parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu masih dalam kategori ringan (di bawah 10% pertahun), justru mempunyai pengaruh yang positif yaitu dapat mendorong perekonomian lebih baik, misalnya: meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. 
 
Sebaliknya, apabila terjadi inflasi yang tidak terkendali maka keadaan perekonomian akan menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat untuk bekerja, menabung, atau berinvestasi dan berproduksi karena harga-harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti buruh, karyawan swasta, dan karyawan pemerintah akan kewalahan dalam mengimbangi harga sehingga kemampuan dalam menanggung biaya hidup menjadi semakin menurun. 

Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, pedagang, dan pekerjaan yang sejenis dimungkinkan tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun, apalagi jika tingkat inflasi berada di atas tingkat bunga.

Bagi orang yang meminjam uang dari bank maka inflasi justru menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang maka nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, bank selaku pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Namun jika naiknya pendapatan dibawah kenaikan biaya produksi maka akan merugikan produsen, sehingga produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Namun secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
 
Untuk inflasi di daerah, terutama di Temanggung yang merupakan daerah yang ekonominya sebagian besar berbasis pertanian, Inflasi lebih disebabkan karena adanya gangguan pada ketersediaan barang. Hal tersebut antara lain karena tidak lancarnya distribusi dan berkurangnya pasokan barang, terutama bahan pangan yang produksinya sangat tergantung dengan kondisi musim dan cuaca.
 
Seperti kita ketahui, ada beberapa komoditas yang menjadi bahan pengukuran inflasi, yaitu :
  1. Bahan pokok hasil pertanian : beras, kedelai, cabe, dan bawang merah;
  2. Bahan pokok hasil produksi : gula, minyak goreng, dan tepung terigu;
  3. Bahan pokok hasil ternak : daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras;
  4. Bahan penting lainnya : benih, pupuk, LPG 3 Kg, triplek, semen, besi konstruksi, dan baja ringan.
Perubahan (kenaikan) harga untuk komoditas tersebut di Temanggung menurut pengamatan adalah lebih dikarenakan ketersediaan komoditas itu sendiri, sehingga upaya untuk mengendalikan inflasi di daerah (Temanggung) antara lain dapat dilakukan dengan cara:
  1. Menjamin ketersediaan bahan pangan strategis sesuai dengan pola musimnya;
  2. Menjamin kelancaran distribusi pasokan pangan dari sentra produksi ke tempat yang membutuhkan;
  3. Membuka diri untuk mendatangkan bahan pangan dan komoditas lainnya dari daerah lain (daerah penghasil);
Selain upaya tersebut, untuk meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan ketersediaan barang dan menjaga kestabilan harga, terutama barang kebutuhan pokok, maka ada beberapa hal yang dapat atau harus dilakukan, antara lain:
  1. Peningkatan dan perlindungan produksi barang;
  2. Pengembangan sarana dan prasarana produksi;
  3. Pengembangan dan pemeliharaan insfrastruktur;
  4. Pembinaan dan pendampingan, atau fasilitasi terhadap pelaku usaha (terutama UKM);
  5. Pengembangan sarana dan prasarana perdagangan;
  6. Pemantauan dan pengawasan harga;
  7. Pengembangan sistem informasi harga; dan
  8. Peningkatan jaminan lancarnya distribusi barang;
Liding dongeng, jangan terlalu apriori dengan inflasi.. karena inflasi dapat memberikan dampak yang positif selama masih terkendali.

terakhir, entah kenapa juga saya menulis tentang inflasi... apakah karena baru saja ditanya temen tentang inflasi atau karena harga daging sapi yang melambung tinggi atau karena hal lain..... entahlah....... embuhlah.......

ariskya

No comments:

Post a Comment